Wednesday, February 10, 2010
PENGENALAN WEB 1.0
Web 1.0
Ini adalah bagan dari Web 1.0
Web 1.0 secara umum dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif. Web memiliki 1.0 sifat adalah read. Juga memiliki ciri-ciri umum yang mencolok yaitu consult, surf dan search. Jadi web 1.0 kita kebanyakan hanya sekedar mencari atau browsing untuk mendapatkan informasi tertentu. Web 1,0 adalah retronym yang merujuk pada World Wide Web, dan setiap web gaya digunakan sebelum kedatangan Web 2,0. Ini adalah istilah umum yang telah dibuat untuk menjelaskan Web sebelum ‘ledakan dari dot-com gelembung’ pada tahun 2001, yang dianggap oleh banyak sebagai pasak untuk internet. Web 1,0 termasuk tren khawatir atas keprihatinan privasi resuting dalam satu arah aliran informasi, melalui website yang berisi ‘hanya-baca’ bahan. Sehingga mengakibatkan luas komputer lambat buta huruf dan koneksi internet untuk ditambahkan batasan dari internet. Keterbatasan pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk datang ke dalam website tersebut dan melihat satu persatu konten di dalamnya.
Untuk mengambil contoh dari atas, Personal halaman web yang umum di Web 1.0, dan ini terutama terdiri dari halaman statis yang di-host di layanan hosting gratis seperti GeoCities. Saat ini, dihasilkan secara dinamis blog dan profil jaringan sosial, seperti Myspace dan Facebook, yang lebih populer, memberikan peluang bagi pembaca untuk berkomentar mengenai posting dengan cara yang tidak tersedia selama Web 1.0.- Beberapa ciri khas dari situs Web 1,0 termasuk:
1. Halaman statis, bukan dinamis pengguna-konten yang dihasilkan.
2. Penggunaan framesets.
3. Milik HTML ekstensi seperti dan tag diperkenalkan pada awal perang browser.
4. Online guestbook.
5. GIF tombol, biasanya 88×31 piksel dalam ukuran web browser dan
mempromosikan produk lain.
6. Pengguna akan mengisi formulir, dan setelah mereka mengklik mengirimkan
email klien akan mencoba untuk mengirim email yang berisi formulir rincian.
B. Web 2.0
Ini adalah bagan dari Web 2.0
Ini adalah contoh dari Web 2.0
1. Latar Belakang
Kriteria utama website adalah adanya isi yang bisa dibagi atau dikolaborasikan. Isi utama website adalah dari pengunjung website, dan bukan dari pemilik/penyelenggara website.Inovasi dalam dunia web semakin hari kian mengalami perkembangan yang berarti, ini dibuktikan dengan adanya Teknologi Web 2.0 yang dikembangkan sekitar tahun 2004. Walaupun sudah termasuk lama kedengarannya oleh para praktisi web, namum sebagian besar mereka masih bertanya-tanya tentang fungsi dan kegunaannya. Web 2.0 merupakan teknologi web yang menyatukan teknologi-teknologi yang dimiliki dalam membangun web. Penyatuan tersebut merupakan gabungan dari HTML, CSS, JavaScript, XML, dan tentunya AJAX.Perkembangan web 2.0 lebih menekankan pada perubahan cara berpikir dalam menyajikan konten dan tampilan di dalam sebuah website. Dalam perkembangannya Web 2.0 diaplikasikan sebagai bentuk penyajian halaman web yang bersifat sebagai program desktop pada umumnya seperti Windows.
2. Sejarah Lahirnya Web 2.0
Lahir beberapa tahun lalu dari hasil wacana antara O’Reilly dan MediaLive International, Web 2.0 makin hari makin bergulir. Hanya dalam satu setengah tahun, lebih dari 9,5 juta halaman web dicatat Google mengandung nama ini. Meski diterima banyak kalangan, tak sedikit yang mencibir bahwa istilah ini cuma kerjaan orang tehnik yang sedang gandrung dengan teknologi sehingga melahirkan kategorisasi yang bodoh dan tidak dipahami publik. Perdebatan akan masih terus berlanjut.Para pelaku bisnis internet memahami bahwa tahun 2001 adalah tahun kelam dotcom. Saat itu memang sebagian besar dotcom yang menghiasi pentas bisnis tiga tahun sebelumnya dan menjadi primadona investasi dunia, tiba-tiba rontok, bertumbangan dan mati. Dotcom boom berubah menjadi Dotcom crash atau dotcom doom. Banyak yang menangis, terutama para investor.Namun, di balik kehancuran itu O’Reilly dan MediaLive International melihat bahwa masih ada dotcom yang lolos dari masa kritis tsb. Setelah dianalisa, dotcom tersebut memiliki ciri yang sama. Dan ciri-ciri itu tidak dimiliki oleh para mantan dotcomers. Apakah kehancuran dotcomers lama dan lahirnya jenis dotcomer baru menandai lahirnya generasi baru web? Begitulah pertanyaan Dale Doughterty. Mungkin pionir web dan VP O’Reilly ini terinspirasi oleh proses seleksi alam Charles Darwin: begitu ada generasi yang punah, akan muncul generasi baru yang lebih tangguh. Untuk mempermudah kategorisasi, Doughterty menyebut generasi baru itu Web 2.0.
3. Pengertian Web 2.0
Web 2.0 adalah buzzword terbaru di dunia internet. Berbagai inovasi dan fitur-fitur baru yang muncul di dunia web membawa suatu pandangan baru tentang jenis situs web atau aplikasi web yang disebut web 2.0. Istilah web 2.0 disebut-sebut oleh Dale Dougherty dari O’Reilly Media yang melakukan brainstorming dengan Craig Cline dari Media Live untuk menghasilkan ide konferensi di mana mereka menjadi host. Akhirnya pada bukan Oktober 2004 O’Reilly Media, Battele dan MediaLive mlakukan konferensi web 2.0 pertama dan kedua pada bulan Oktober 2005. Sebelum muncul istilah web 2.0 yang sering digunakan adalah istilah semantic web.
Web 2.0 mempunyai keuntungan yaitu memungkinkan pengguna internet dapat melihat konten suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan. Kemampuan Web 2.0 juga dalam melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, dan voice seperti layaknya aplikasi desktop, bahkan berlaku seperti sistem operasi, dengan menggunakan dukungan AJAX atau berbagai plug-in (API) yang ada di internet. Hal tersebut akan merubah paradigma pengembang sofware dari distribusi produk menjadi distribusi layanan.
Seperti diketahui sebelumnya terjadi pergeseran dari Web 1,0 dengan Web 2.0 dapat dilihat sebagai hasil dari perbaikan teknologi, yang termasuk adaptasi tersebut sebagai “broadband, peningkatan browser, dan Ajax, naik ke Flash aplikasi dan platform pengembangan wigetization massa, seperti Flickr dan YouTube”. Sekarang, selama Web 2.0, penggunaan Web dapat berkarakter sebagai desentralisasi konten situs Web, yang dihasilkan dari sekarang ‘bottom-up’, dengan banyak pengguna yang kontributor produsen dan informasi, serta konsumen tradisional.
Sifat dari web 2.0 adalah read write. Web 2.0 mempunyai kelebihan dimana interaksi sosial di dunia maya sudah menjadi kebutuhan, sehingga era Web 2.0 ini memiliki beberapa ciri mencolok yaitu share, collaborate dan exploit. Di era Web 2.0 sekarang, penggunaan web untuk berbagi, pertemanan, kolaborasi menjadi sesuatu yang penting. Web 2.0 hadir seiring maraknya pengguna blog, Friendster, Myspace, Youtube dan Fickr. Jadi disini kehidupan sosial di dunia maya benar-benar terasa. Era Web 2.0 tidak membutuhkan orang jenius yang hanya berkutat sendiri di ruang tertutup atau laboratorium untuk membuat teknologi baru yang dipatenkan agar membuat dirinya menjadi terkenal. Tapi era ini lebih membutuhkan orang untuk saling berbagi ilmu, pengalaman atau lainnya sehingga terbentuk komunitas online besar yang menghapuskan sifat-sifat individu. yang terpenting bukanlah klaim sebagai Web 2.0, namun mampukah dampak perkembangan tersebut menjembatani pengguna internet dengan kepentingan perusahaan, komunitas, atau pengguna Web 2.0.
Pengertian Web 2.0 yang mulanya berpusat pada konsumen pembaca/pengakses secara personal berkembang dan mulai berpusat pula pada pengguna korporat. Menurut Coach Wei (2006) Web 2.0 yang berpusat pada konsumen ia sebut Consumer 2.0 berkembang menjadi Enterprise 2.0. Aplikasi Web 2.0 yang awal perkembangannya didominasi untuk memampukan pembaca berinteraksi dengan pembuat berita dan pembaca lainnya, dalam Enterprise 2.0 aplikasi tersebut digunakan untuk mendukung operasi perusahaan. Misalnya untuk kegiatan iklan dengan adanya Google Adsense dan kegiatan humas dibantu adanya blog korporat.Teknologi Web 2.0 mulai dikembangkan sekitar tahun 2004. Web 2.0 merupakan teknologi web yang menyatukan teknologi-teknologi yang dimiliki dalam membangun web. Penyatuan tersebut merupakan gabungan dari HTML, CSS, JavaScript, XML, dan AJAX. HTML selalu disandingkan dengan CSS untuk mempercantik tampilan web. JavaScript membuat tampilan yang dinamis. XML digunakan untuk mendefinisikan format data. AJAX adalah penggabungan dari JavaScript dan XML yang menekankan pada pengelolaan konten.
Aplikasi web 2.0 disajikan pada suatu web browser tidak memerlukan teknologi canggih dari sisi user, seerti MS Words,MS Excell,FrontPages dll. Teknologi Web 2.0 merupakan fasilitas yang gratis yang bisa digunakan tiap waktu. Masalah yang berkenaan dengan manajemen file juga tidak terlalu susah, selain itu filenya bisa disimpan dan bisa disharing oleh user lain, semacam napster (http://napster.com/). Salah satu teknologi web 2.0 ini bisa dilihat pada aplikasi spreadsheet milik Google yang mengolah angka-angka sepertihalnya MS Excel
(sumber dipetik daripada http://spreadsheets.google.com).
Istilah “Web 2.0″ menjelaskan perubahan tren dalam penggunaan World Wide Web dan teknologi web desain yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, komunikasi, aman berbagi informasi, kerjasama dan fungsi web. Web 2.0 telah mengarah ke konsep pengembangan dan evolusi web dan budaya masyarakat host layanan, seperti situs jaringan sosial, situs berbagi video, wiki, blog, dan folksonomies. Istilah menjadi terkemuka setelah pertama O’Reilly Media Web 2.0 konferensi pada tahun 2004. Walaupun istilah menyarankan sebuah versi baru dari World Wide Web, tidak lihat pembaruan untuk setiap spesifikasi teknis, tetapi mengacu pada cara perangkat lunak pengembang dan pengguna akhir memanfaatkan Web.
4. Beberapa pendapat tentang Web 2.0
Menurut Tim O’Reilly, Web 2.0 dapat didefinisikan sebagai berikut:“Web 2.0 adalah revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh penggunaan internet sebagai platform, dan merupakan suatu percobaan untuk memahami berbagai aturan untuk mencapai keberhasilan pada platform baru tersebut. Salah satu aturan terutama adalah: Membangun aplikasi yang mengeksploitasi efek jaringan untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengguna aplikasi tersebut”- Terry Bali, di 3rd Edition Baru Media dijelaskan apa yang dia percaya untuk melukiskan perbedaan antara Web 1.0 dan Web 2.0.
“pindah dari website ke blog pribadi dan situs blog agregasi, dari penerbitan untuk partisipasi, dari konten web sebagai hasil dari besar-up ke depan investasi yang sedang berlangsung dan proses interaktif, dan dari sistem manajemen konten untuk link berdasarkan tag (folksonomy)”- Tim Berners-Lee, penemu dari World Wide Web, telah mempertanyakan apakah dapat menggunakan satu istilah yang berarti dalam cara apapun, karena banyak dari komponen teknologi Web 2.0 sudah ada sejak awal hari dari Web.
5. Definisi dan Konsep Web 2.0
Web 2.0 encapsulates ide dari proliferasi dari interconnectivity dan interaktifitas web-konten yang disampaikan. Tim O’Reilly tentang Web 2.0 sebagai cara yang bisnis merangkul kekuatan dari web dan menggunakannya sebagai platform. O’Reilly menganggap bahwa Eric Schmidt ’s ringkasan slogan, tidak memerangi Internet, meliputi inti Web 2.0 – membangun aplikasi dan layanan sekitar fitur unik dari Internet, sebagaimana berlawanan dengan mengharapkan agar sesuai dengan Internet sebagai platform ( efektif “memerangi Internet”).Dalam membuka pembicaraan pertama konferensi Web 2.0, O’Reilly dan John Battelle diringkas apa yang mereka melihat sebagai tema dari Web 2.0. Mereka menyatakan bahwa web telah menjadi platform, dengan software di atas tingkat satu perangkat, memanfaatkan kekuatan “Ekor yang panjang,” dan dengan data sebagai motor penggerak. Menurut O’Reilly dan Battelle, sebuah arsitektur partisipasi di mana pengguna dapat berkontribusi konten situs web menciptakan jaringan efek. Web 2.0 teknologi cenderung untuk mendorong inovasi dalam assembly dari sistem dan situs bersama-sama dengan menariknya terdiri dari fitur didistribusikan, pengembang independen. (Hal ini dapat dilihat sebagai semacam “open source” atau mungkin “Agile” proses pembangunan, konsisten dengan tujuan yang tradisional siklus adopsi perangkat lunak, dengan memberikan pengalaman yang disebut “beta terus-menerus”.)Meskipun sudah menjadi pembicaraan sejak tahun 2004, Web 2.0 bukanlah kata yang umum bagi pengguna internet. Masih banyak pengguna yang mempertanyakan maksud dan manfaat dari penggunaan Web 2.0, terutama jika dibandingkan dengan web yang telah mereka kenal selama ini.Ketika Web 2.0 disebut sebagai tahap kedua dari perkembangan web yang telah ada saat ini, muncul kekhawatiran akan tidak kompatibelnya versi web tersebut dengan program web browser yang dimiliki pengguna. Padahal tidak ada satupun teknologi di sisi pengguna (client) yang perlu di-upgrade untuk dapat mengakses web tersebut.
Perkembangan web 2.0 lebih menekankan pada perubahan cara berpikir dalam menyajikan konten dan tampilan di dalam sebuah website. Sebagian besar cara berpikir tersebut mengadaptasi gabungan dari teknologi web yang telah ada saat ini.Walaupun definisi mengenai Web 2.0 masih belum secara utuh diformulasikansampai hari ini, ada pihak yang mengatakan bahwa Web 2.0 lebih menekankan pada social network atau jalinan sosial antara penggunanya seperti yang telah kita lihat selama ini dalam dunia Blog. Dengan adanya RSS (adalah teknologi penyampai berita. Kepanjangan RSS : Really Simple Syndication) di dalam Blog, informasi-informasi di dalam sebuah Blog dimungkinkan dapat diadaptasi, dikoleksi, dan di-share untuk menjadi bagian dari Blog lainnya.
Namun O’Reilly dan MediaLive International menekankan bahwa Web 2.0 merupakan sebuah platform bagi aplikasi. Mereka mendeskripsikan hal ini sebagai sebuah software yang berjalan melalui media internet dengan bantuan web browser dan tidak perlu diinstalasi terlebih dahulu seperti software-software yang umumnya kita gunakan sehari-hari. Bahkan konsep mengenai sistem operasi di dalam web juga masuk dalam definisi tersebut di dalam konferensi Web 2.0 pada tahun 2005.Web 2.0 teknologi mendorong ringan model bisnis diaktifkan oleh sindikasi konten dan layanan dan kemudahan memilih oleh-oleh yang mengadopsi ide inovatif.
6. Karakteristik Web 2.0
Situs Web 2.0 memungkinkan pengguna untuk melakukan lebih dari sekedar mengambil informasi. Mereka dapat membangun pada fasilitas interaktif “Web 1.0″ untuk memberikan “Jaringan sebagai platform” komputasi, memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi software seluruhnya melalui browser. Pengguna dapat memiliki data pada situs Web 2.0 dan menjalankan kontrol atas bahwa data. situs ini mungkin memiliki “Arsitektur partisipasi” yang mendorong pengguna untuk menambah nilai untuk aplikasi seperti mereka menggunakannya. ini berdiri di kontras sangat lama ke website tradisional, yang sort yang terbatas pengunjung untuk melihat dan konten yang hanya pemilik situs dapat memodifikasi. Sering situs Web 2.0 yang kaya fitur, user-friendly antarmuka berdasarkan Ajax, OpenLaszlo, Flex mirip kaya atau media.
Kemudahan berinteraksi antara user dengan sistem merupakan tujuan dibangunnya teknologi Web 2.0. Interaksi tersebut tentunya haruslah diimbangi dengan kecepatan untuk mengakses, oleh karena itu diperlukan suatu bandwith yang cukup untuk loading data. Loading data tersebut dilakukan saat pertama kali membuka situs, data-data tersebut antara lain CSS, JavaScript, dan XML.Salah satu karakteristik pentingnya adalah adanya dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide akan web service atau RSS. Ketersediaan RSS akan menciptakan kemudahan untuk di-remix oleh website lain dengan menggunakan tampilannya masing-masing dan dukungan pemrograman yang sederhana. Adanya kemajuan inovasi pada antar-muka di sisi pengguna merupakan karakter dari Web 2.0.
Konsep Web-sebagai-partisipasi-platform menangkap banyak karakteristik tersebut. Booster Decrem, seorang pendiri dan mantan CEO berkerumun, panggilan Web 2.0 yang “partisipatif Web” dan tentang Web-sebagai-informasi sebagai sumber-Web 1.0.
Kemustahilan yang tidak termasuk dari grup-anggota yang tidak berkontribusi untuk penyediaan barang dari berbagi keuntungan menimbulkan kemungkinan yang rasional anggota akan lebih memilih untuk menahan mereka dan kontribusi upaya-bebas naik pada kontribusi orang lain.
Karakteristik dai Web 2.0 adalah: kaya pengalaman pengguna, konten dinamis, metadata, web standar dan skalabilitas. Karakteristik lebih lanjut, seperti keterbukaan, kebebasan dan kecerdasan kolektif dengan cara partisipasi pengguna, juga dapat dilihat sebagai penting atribut Web 2.0.
7. Keuntungan Web 2.0:
1. Mudah untuk memasukkan data atau mengambil data dari system
2.Pengguna memiliki datanya sendiri pada situs
3. Berbasis web murni
8. Beberapa keuntungan lain dalam Web 2.0
1. Dalam hal user interface suatu situs web yang menggunakan teknologi flex (aplikasi rich internet berbasis flash dari macromedia yang sekarang adobe), lazlo(platform aplikasi flash open source) atau menggunakan ajax secara intensif seperti gmail atau google map maka situs itu bisa dikatakan merupakan situs tipe web 2.0.
2. Lalu pemanfaatan tag untuk pengkategorian data yang disubmit oleh user sendiri sehingga user lain dapat mencari atau menemukannya menggunakan tag-tag juga merupakan salah satu karateristik jenis web 2.0.
3. Desentralisasi seperti Napster atau pun Bittorrent juga merupakan bagian dari teknologi web 2.0 karena tidak ada server terpusat yang melayani berbagai kebutuhan pengguna tetapi mendayagunakan komputer jaringan pengguna yang ada di dalamnya.
4. Publikasi artikel, berita yang sebelumnya didominasi situs resmi seperti cnn.com, news.com, atau detik.com, kompas.com untuk Indonesia, sekarang sudah mulai disaingi oleh publikasi non resmi dari perorangan atau lembaga yang tidak ada hubungannya dengan publikasi data media seperti biasanya melalui blog sehingga kadangkala informasi dari blog bisa lebih cepat atau lengkap. Aplikasi blog ini juga merupakan bagian dari web 2.0.
5. Dalam aplikasi blog ini juga biasanya disediakan fasilitas sindikasi di mana kita dapat menampilkan judul berita dari sumber lain sehingga kita dapat menampilkan judul content dalam berbagai blog menggunakan aplikasi yang bisa membaca sindikasi itu, baik lewat browser web maupun aplikasi desktop. Ketersediaan sindikasi ini atau pemanfaatan sindikasi untuk menampilkan berita juga merupakan bagian dari teknologi web 2.0.
6. Pemanfaatan web service serta REST sebagai teknologi pendukung merupakan salah satu karakteristik web 2.0 di mana kita dapat membangun aplikasi web tanpa menyediakan atau membuat fungsi-fungsi pendukung aplikasi sendiri tetapi memanfaatkan fungsi-fungsi aplikasi yang disediakan dari web lain melalui kedua teknologi ini. Jadi misalkan anda ingin menyediakan search engine di situs Anda, maka Anda bisa membuat aplikasi yang memanggil fungsi-fungsi layanan search dari Google atau Yahoo menggunakan REST/Web Service sehingga seakan-akan aplikasi Anda dapat menyediakan layanan ini tanpa membuat fungsi search sendiri.
7. Pemanfaatan partisipasi user secara menyeluruh juga merupakan bagian karakteristik dari teknologi web 2.0, contohnya adalah Wikipedia di mana content dari wikipedia ini dibuat oleh banyak sekali pengunjung yang langsung dapat mengedit isi dari wikipedia sehingga wikipedia menjadi ensiklopedia dinamis yang terus bertambah isinya setiap saat sehingga dapat mengalahkan kelengkapan isi ensiklopedia lain.
8. Ebay, Amazon maupun Google juga merupakan situs-situs yang mempelopori web 2.0 di mana mereka memanfaatkan respon user untuk content atau layanan yang mereka sediakan.
9. PageRank dari Google memanfaatkan klik dari user pada hasil pencarian untuk memberikan penilaian ketepatan hasil pencarian, Ebay memanfaatkan pengguna untuk layanan jual beli melalui internet di mana penjual dapat dinilai oleh pembeli-pembelinya secara online, sedangkan Amazon merupakan situs e-commere yang memanfaatkan respons user untuk menghasilkan pencarian produk yang lebih sesuai serta memberikan informasi produk apa adanya melalui fasilitas review.
9. Karakter WEB 2.0
1. Web sebagai platform2. Data sebagai pengendali utama3. Efek jaringan diciptakan oleh arsitektur partisipasi4. Inovasi dalam perakitan sistem serta situs disusun dengan menyatukan fitur dari pengembang yang terdistribusi dan independen (semacam model pengembangan “open source”)5. Model bisnis yang ringan, yang dikembangkan dengan gabungan isi dan layanan6. Akhir dari siklus peluncuran (release cycle) perangkat lunak.7. Mudah untuk digunakan dan diadopsi oleh user8. Teknologi yang dipakai adalah AJAX
10. Teknik yang digunakan
1. Memanfaatkan CSS (Cascade style to) untuk bahan isi dan presentasi2. Falksonomi (metoda penandaan content dimana dengan konsep ini dimunculkan kata-kata yang berkaitan dengan content tersebut).3. XML4. Teknik Aplikasi Internet5. HTML dan valid XHTML (eXtensible HyperText Markup Language).6. Mendukung posting ke Weblog-publishing tools7. Wiki atau forum software,dll8. Microformat9. MS ClickOnce10. Teknik Rich Application seperti Ajax11. Java Web Start12. Flex/Lazlo/Flash13. XUL14. Syndikasi data dengan RSS/Atom15. Agregasi dari RSS/Atom16. URL yang bersih dan berarti17. Menggunakan API REST (Representational State Transfer) atau XML Web Service18. aspek jaringan social
11. Meskipun definisi Web 2.0 belum bisa diformulasikan secara pasti, terdapat tujuh prinsip yang mendasari karakter Web 2.0. Karakter tersebut antara lain :
1. web sebagai platform (Network as platform). Web 2.0 merupakan sebuah platform bagi aplikasi. Web dijadikan sebagai tempat bekerja di manapun kita berada. Cukup dengan membuka web browser, kita dapat mengerjakan tugas mengetik dokumen, perhitungan keuangan, atau merancang presentasi melalui aplikasi-aplikasi yang telah disediakan dan dapat dijalankan secara langsung melalui internet.
2. adanya partisipasi dari pengguna (Harnessing Collective Intelligence) dalam berkolaborasi pengetahuan. mengingatkan akan pemberian kepercayaan kepada pengguna internet untuk dapat berpartisipasi dalam berbagi pengetahuan di Wikipedia, sebuah ensiklopedia berbasis web yang disusun berdasarkan masukan-masukan pengguna internet di seluruh dunia.
3. data menjadi trademark-nya aplikasi (Data is the Next Intel Inside)mengingatkan kita pada slogan “Intel Inside” yang telah melambungkan nama prosesor Intel di kalangan pengguna komputer. Trademark tersebut telah menjadi suatu garansi kepercayaan dari pengguna akan kemampuan komputer yang akan ataupun sudah dibelinya. Maksud yang sama juga diusung oleh karakteristik ketiga ini, di mana suplier data akan memberikan trademark yang akan digunakan oleh pemilik website untuk memberikan garansi kepercayaan kepada pengunjungnya. Sebagai contoh adalah “Nevteq Onboard” untuk data peta pada sistem navigasi GPS dan “Powered by Google” untuk dukungan Google Maps pada peta dunia berbasis web.
4. sebagai akhir dari siklus peluncuran produk software (End of the Software Release Cycle). mengilustrasikan bahwa setiap produsen software tidak lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Karena web menjadi platform, pengguna cukup datang ke website untuk menjalankan aplikasi yang ingin mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di dalam software dapat langsung dirasakan oleh pengguna. Software tidak lagi dijual sebagai produk namun berupa layanan (service). Produsen yang memberikan pelayanan yang cepat dan bagus, akan menjadi pilihan pengguna.5. dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide akan web service atau RSS (RSS & XML Technology). Ketersediaan RSS akan menciptakan kemudahan untuk di-remix oleh website lain dengan menggunakan tampilannya masing-masing dan dukungan pemrograman yang sederhana.
6. software tidak lagi terbatas pada perangkat tertentu. hal ini mempertegas posisi web sebagai platform dimana setiap perangkat dapat mengaksesnya. Komputer tidak lagi menjadi satu-satunya perangkat yang dapat menjalankan berbagai aplikasi di internet. Setiap aplikasi harus didesain untuk dapat digunakan pada komputer pribadi, perangkat genggam seperti ponsel dan PDA, ataupun server internet.
7. adanya kemajuan inovasi pada antar-muka (interface) di sisi pengguna (Rich User Experiences). dukungan AJAX yang menggabungkan HTML, CSS, Javascript, dan XML pada Yahoo!Mail Beta dan Gmail membuat pengguna merasakan nilai lebih dari sekedar situs penyedia e-mail. Kombinasi media komunikasi seperti Instant Messenger (IM) dan Voice over IP (VoIP) akan semakin memperkuat karakter Web 2.0 di dalam situs tersebut.
12. Tim O’Reilly sebagai orang yang memperkenalkan istilah Web 2.0 sebenarnya pun tidak mengatakan bahwa Web 2.0 sama sekali berbeda. Ia mengakui bahwa Web 2.0 merupakan aplikasi berbasis web yang diperkaya oleh serangkaian aplikasi lain. Dalam artikelnya yang bersejarah dan banyak dikutip untuk menjelaskan Web 2.0, ia menekankan tentang perubahan paradigma dalam menggunakan aplikasi web, yaitu:
1. Arsitektur yang memampukan partisipasi. Sebelumnya konten web hanya menayangkan tanpa diikuti aplikasi yang memungkinkan pembaca secara langsung menanggapi dan menayangkan tanggapannya. Demikian pula halaman Web 1.0 tidak mengijinkan pembaca secara langsung menayangkan konten mereka sendiri.
2. Mengumpulkan kekayaan intelektual bersama. Pembaca yang menanggapi artikel dan menyumbangkan artikel tanpa harus tahu pemrograman HTML menjadikan semakin banyaknya konten yang bermanfaat jika dikumpulkan. Google, Yahoo, Flickr, Youtube, dan Wikipedia merupakan perusahaan-perusahaan yang awalnya kecil menjadi sangat besar dari mengumpulkan konten yang ada di internet.
3. Pengaruh jaringan menjadikan konten suatu web yang mulanya sedikit menjadi berlipat ganda dalam waktu singkat. Ketika seseorang menayangkan artikel atau kontennya dan ditanggapi oleh orang lain yang juga mengakses konten, maka semakin banyak lalulintas pengakses. Hal itu terutama terjadi pada jaringan sosial seperti Facebook, Friendster, dan MySpace.
13. O’Reilly memberikan contoh produk atau perusahaan yang mewujudkan prinsip-prinsip ini dalam keterangan dari empat tingkatan dalam hirarki dari situs Web 2.0:
1. Tingkat-3 aplikasi, yang paling “Web 2.0″ berorientasi, hanya ada di Internet, deriving mereka efektivitas dari koneksi antar manusia dan jaringan dari efek yang mungkin membuat Web 2.0, dan efektivitas yang tumbuh di dalam proporsi sebagai orang membuat lebih menggunakannya. O’Reilly gave eBay , Craigslist , Wikipedia , del.icio.us , Skype , dodgeball , and AdSense as examples. O’Reilly memberikan eBay, Craigslist, Wikipedia, del.icio.us, Skype, dodgeball, dan AdSense sebagai contoh.
2. Tingkat-2 aplikasi dapat beroperasi offline tetapi mendapatkan keuntungan dari sistem online. O’Reilly dikutip Flickr, yang manfaat dari berbagi foto-database dan dari masyarakat-tag database yang dihasilkan.
3. Tingkat-1 aplikasi beroperasi offline tetapi mendapatkan fitur-line. O’Reilly menunjuk ke Writely (sekarang Google Docs & Spreadsheets) dan the killers, panik (karena musik-toko porsi).
4. Tingkat 0-aplikasi juga bekerja secara offline sebagai line. O’Reilly memberikan contoh MapQuest, Yahoo! Lokal, dan Google Maps (pemetaan-aplikasi yang menggunakan kontribusi dari pengguna untuk keuntungan dapat peringkat sebagai “tingkat 2″).Non-web aplikasi seperti email, pesan instan-klien, dan telepon di atas jatuh di luar hirarki.
14. MS Word berbasis Web
Kita dapat menjalankan program pengolah kata seperti Microsoft Word, sertamengubah dokumen dengan hanya mengunjungi situs yang menyediakan program tersebut. Karena program tersebut dapat dijalankan melalui web browser, tidak perlu melakukan instalasi program apapun di dalam komputer.Beberapa praktisi internet telah mengenal kemampuan tersebut dalam AJAX(Asynchronous Javascript and XML), yang menggabungkan teknologi HTML, CSS, Javascript, dan XML dalam menciptakan aplikasi website yang dinamis. Contoh aplikasi tersebut dapat dilihat pada Google yang menyediakan program sejenis Microsoft Excel melalui situsnya di http://spreadsheets.google.com. Melalui aplikasi di dalam situs tersebut, kita dapat membuka dan mengolah dokumen spreadsheet yang dimiliki. Bahkan dokumen tersebut dapat di-sharing ke beberapa rekan di internet. Dengan adanya fasilitas penyimpanan, pengguna tidak lagi membutuhkan media penyimpanan konvensional seperti disket atau flash disk. Pengolahan data dan penyimpanan dokumen, bahkan sharing dokumen, dapat dilakukan hanya dalam satu jendela web browser.
15. Partisipasi Pengguna
Web 2.0 akan melibatkan pengguna dalam membangun konten. Contoh sederhana ketika kita membuka Google dan mengetikkan kata kunci kemudian klik tombol cari. Puluhan, ratusan bahkan ribuan halaman yang setiap halamannya berisi sepuluh link ke alamat website lain yang mengandung kata kunci yang kita cari. Yang jadi pertanyaan, siapakah yang menulis berpuluh-puluh halaman berisi link2 tersebut?? Yang menuliskan adalah pengguna lain. Bukan webmaster google. Google hanya menampilkannya. Contoh lainnya adalah Friendster. Developer Friendster hanya menyediakan halaman kosong yang berisi form untuk diisi penggunanya sebagaimana google. Seluruh konten Friendster dibangun oleh pengguna masing-masing. Adanya partisipasi dari pengguna inilah yang membedakan antara web 1.0 dengan web 2.0. Selain aplikasi serac engine Google dan Social Networking Friendster, partisipasi pengguna dapat ditemukan dalam blog yang aktif menampilkan RSS dari blog lain.
16. Web Application
Pada perkembangan selanjutnya, web application tidak hanya berhenti pada sisi server yang hanya melibatkan pengguna untuk memasukkan data ke dalam form, mengeksekusnya di server, kemudian mengirimkan kembali ke client dalam format HTML. Saat ini, pengembang web application telah membuat aplikasi yang dapat berjalan dan dieksekusi di komputer client, yang kita kenal dengan istilah Rich Internet Application (RIA). RIA adalah web application yang memiliki fitur dan fungsionalitas yang sama dengan aplikasi desktop biasa. Aplikasi ini diakses melalui web browser, data-data yang dikerjakan tersimpan di server. Contoh web application ini adalah http://docs.google.com atau http://spreadsheets.google.com.
Dengannya, kita tidak perlu menginstal MS Word atau MS Excel untuk mengedit naskah ketikan atau hitungan. Untuk memasukinya tentunya dibutuhkan account google. Konsekuensi dari penggunaan web application ini harus memiliki bandwith yang besar untuk mendownload aplikasi.
17. Teknologi Sekilas
Yang kadang-kadang rumit dan terus berkembang dari infrastruktur teknologi Web 2.0 termasuk server-perangkat lunak, konten-sindikasi, pesan-protokol, standar-berorientasi browser dengan plugins dan ekstensi, dan berbagai aplikasi-klien. Berbobot, belum melengkapi pendekatan tersebut unsur menyediakan situs Web 2.0 dengan informasi-penyimpanan, penciptaan, diseminasi dan tantangan dan kemampuan yang luar apa yang diharapkan masyarakat sebelumnya dalam lingkungan yang disebut “Web 1.0″.Web 2.0 website biasanya mencakup beberapa fitur berikut / teknik yang Andrew McAfee SLATES akronim yang digunakan untuk merujuk kepada mereka:
1. Cari: kemudahan untuk menemukan informasi melalui pencarian kata kunci yang membuat platform berharga.
2. Link: panduan penting untuk potongan-potongan informasi. The best pages are the most frequently linked to. Halaman yang terbaik adalah yang paling sering terkait dengan.
3. Authoring: kemampuan untuk membuat terus memperbarui konten melalui satu platform yang berpindah dari penciptaan beberapa menjadi terus diperbarui, saling bekerja. Dalam wiki, konten adalah berulang dalam arti bahwa masyarakat dan membatalkan langkah kerja masing-masing. Dalam blog, konten adalah kumulatif yang di posting dan komentar-komentar dari individu diakumulasi dari waktu ke waktu.
4. Tags: kategorisasi konten dengan membuat tag yang sederhana, satu-kata keterangan untuk memudahkan pencarian dan menghindari kaku, kategori pra-dibuat.
5. Ekstensi: otomatisasi beberapa tugas dan pola yang cocok dengan menggunakan algoritma misalnya amazon.com rekomendasi.
6. Sinyal: penggunaan RSS (Really Simple Syndication) teknologi untuk memberitahukan pengguna dengan perubahan apapun dari konten dengan mengirim e-mail kepada mereka.
Bila dibandingkan antara web 1.0 dengan web 2.0 secara contoh:
Web 1.0 Web 2.0
DoubleClick -> Google AdSenseOfoto -> FlickrAkamai -> BitTorrentmp3.com -> NapsterBritannica Online -> WikipediaPersonal Websites -> Bloggingevite -> Upcoming.org dan EVDBspekulasi nama domain -> Optimasi Search Enginepage view -> Cost per clickscreen scraping -> Web servicespublishing -> Participationcontent management system -> Wikisdirektori (taksonomi) -> Tagging(”folksonomy”)stickiness -> Syndication
Dapat dikatakan bahwa web 2.0 menyajikan suatu layanan web yang berpusat pada user di mana user dimudahkan untuk menggunakan berbagai layanan yang ada. Misalkan dalam hal user interface suatu situs web yang menggunakan teknologi flex (aplikasi rich internet berbasis flash dari macromedia yang sekarang adobe), lazlo(platform aplikasi flash open source) atau menggunakan ajax secara intensif seperti gmail atau google map maka situs itu bisa dikatakan merupakan situs tipe web 2.0.Anda bisa mencoba aplikasi-aplikasi ajax atau Rich Internet Application berbasis flash pada situs-situs berikut:
http://www.gmail.com
http://www.lazlomail.com
http://map.google.com
http://mail.yahoo.com (Anda harus daftar dulu di link yang ada pada What’s New untuk mencoba versi user interface terbarunya yang sudah memanfaatkan Ajax)
Perlu anda ketahui bahwa Ajax adalah kependekan dari Asynchronous Java Script yang memungkinkan aplikasi web yang lebih interaktif dan kaya fitur sehingga menyerupai kemampuan aplikasi desktop.
Lalu pemanfaatan tag untuk pengkategorian data yang disubmit oleh user sendiri sehingga user lain dapat mencari atau menemukannya menggunakan tag-tag juga merupakan salah satu karateristik jenis web 2.0.Contoh situs yang memanfaatkan tag-tag untuk contentnya adalah:
http://del.icio.us
http://wwww.technorati.com
http://www.digg.com
http://www.standpoint.com
http://www.askeet.com
Desentralisasi seperti Napster atau pun Bittorrent juga merupakan bagian dari teknologi web 2.0 karena tidak ada server terpusat yang melayani berbagai kebutuhan pengguna tetapi mendayagunakan komputer jaringan pengguna yang ada di dalamnya.
Publikasi artikel, berita yang sebelumnya didominasi situs resmi seperti cnn.com, news.com, atau detik.com, kompas.com untuk Indonesia, sekarang sudah mulai disaingi oleh publikasi non resmi dari perorangan atau lembaga yang tidak ada hubungannya dengan publikasi data media seperti biasanya melalui blog sehingga kadangkala informasi dari blog bisa lebih cepat atau lengkap.Aplikasi blog ini juga merupakan bagian dari web 2.0.
Dalam aplikasi blog ini juga biasanya disediakan fasilitas sindikasi di mana kita dapat menampilkan judul berita dari sumber lain sehingga kita dapat menampilkan judul content dalam berbagai blog menggunakan aplikasi yang bisa membaca sindikasi itu, baik lewat browser web maupun aplikasi desktop. Ketersediaan sindikasi ini atau pemanfaatan sindikasi untuk menampilkan berita juga merupakan bagian dari teknologi web 2.0.
Pemanfaatan web service serta REST sebagai teknologi pendukung merupakan salah satu karakteristik web 2.0 di mana kita dapat membangun aplikasi web tanpa menyediakan atau membuat fungsi-fungsi pendukung aplikasi sendiri tetapi memanfaatkan fungsi-fungsi aplikasi yang disediakan dari web lain melalui kedua teknologi ini. Jadi misalkan anda ingin menyediakan search engine di situs Anda, maka Anda bisa membuat aplikasi yang memanggil fungsi-fungsi layanan search dari Google atau Yahoo menggunakan REST/Web Service sehingga seakan-akan aplikasi Anda dapat menyediakan layanan ini tanpa membuat fungsi search sendiri.
Pemanfaatan partisipasi user secara menyeluruh juga merupakan bagian karakteristik dari teknologi web 2.0, contohnya adalah Wikipedia di mana content dari wikipedia ini dibuat oleh banyak sekali pengunjung yang langsung dapat mengedit isi dari wikipedia sehingga wikipedia menjadi ensiklopedia dinamis yang terus bertambah isinya setiap saat sehingga dapat mengalahkan kelengkapan isi ensiklopedia lain.
Ebay, Amazon maupun Google juga merupakan situs-situs yang mempelopori web 2.0 di mana mereka memanfaatkan respon user untuk content atau layanan yang mereka sediakan.PageRank dari Google memanfaatkan klik dari user pada hasil pencarian untuk memberikan penilaian ketepatan hasil pencarian, Ebay memanfaatkan pengguna untuk layanan jual beli melalui internet di mana penjual dapat dinilai oleh pembeli-pembelinya secara online, sedangkan Amazon merupakan situs e-commere yang memanfaatkan respons user untuk menghasilkan pencarian produk yang lebih sesuai serta memberikan informasi produk apa adanya melalui fasilitas review.
Dari berbagai uraian ini, semoga Anda dapat mengerti arti web 2.0 dan membedakan suatu situs adalah situs web 2.0 atau tidak.
KELEBIHAN WEB 2.0
KONSEP WEB 2.0
Meskipun sudah menjadi pembicaraan sejak tahun 2004, Web 2.0 bukanlah kata
yang familiar bagi pengguna internet. Masih banyak pengguna yang
mempertanyakan maksud dan manfaat dari penggunaan Web 2.0, terutama jika
dibandingkan dengan web yang telah mereka kenal selama ini.
Ketika Web 2.0 disebut sebagai tahap kedua dari perkembangan web yang telah
ada saat ini, muncul kekhawatiran akan tidak kompatibelnya versi web tersebut
dengan program web browser yang dimiliki pengguna. Padahal tidak ada
satupun teknologi di sisi pengguna (client) yang perlu di-upgrade untuk dapat
mengakses web tersebut. Perkembangan web 2.0 lebih menekankan pada
perubahan cara berpikir dalam menyajikan konten dan tampilan di dalam
sebuah website. Sebagian besar cara berpikir tersebut mengadaptasi gabungan
dari teknologi web yang telah ada saat ini.
Walaupun definisi mengenai Web 2.0 masih belum secara utuh diformulasikan
sampai hari ini, ada pihak yang mengatakan bahwa Web 2.0 lebih menekankan
pada social network atau jalinan sosial antara penggunanya seperti yang telah
kita lihat selama ini dalam dunia Blog (Konek edisi 5 Februari 2006). Dengan
adanya RSS di dalam Blog, informasi-informasi di dalam sebuah Blog
dimungkinkan dapat diadaptasi, dikoleksi, dan di-share untuk menjadi bagian
dari Blog lainnya.
Namun O’Reilly dan MediaLive International menekankan bahwa Web 2.0
merupakan sebuah platform bagi aplikasi. Mereka mendeskripsikan hal ini
sebagai sebuah software yang berjalan melalui media internet dengan bantuan
web browser dan tidak perlu diinstalasi terlebih dahulu seperti softwaresoftware
yang umumnya kita gunakan sehari-hari. Bahkan konsep mengenai
sistem operasi di dalam web juga masuk dalam definisi tersebut di dalam
konferensi Web 2.0 pada tahun 2005.
MS Word berbasis Web
Anda dapat menjalankan program pengolah kata seperti Microsoft Word, serta
mengubah dokumen dengan hanya mengunjungi situs yang menyediakan
program tersebut. Karena program tersebut dapat dijalankan melalui web
browser, Anda tidak perlu melakukan instalasi program apapun di dalam
komputer.
Beberapa praktisi internet telah mengenal kemampuan tersebut dalam AJAX
(Asynchorous Javascript and XML), yang menggabungkan teknologi HTML, CSS,
Javascript, dan XML dalam menciptakan aplikasi website yang dinamis. Contoh
aplikasi tersebut dapat Anda lihat pada Google yang menyediakan program
sejenis Microsoft Excel melalui situsnya di http://spreadsheets.google.com.
Melalui aplikasi di dalam situs tersebut, Anda dapat membuka dan mengolah
dokumen spreadsheet yang dimiliki. Bahkan dokumen tersebut dapat di-sharing
ke beberapa rekan di internet. Dengan adanya fasilitas penyimpanan, pengguna
tidak lagi membutuhkan media penyimpanan konvensional seperti disket atau
flash disk. Pengolahan data dan penyimpanan dokumen, bahkan sharing
dokumen, dapat dilakukan hanya dalam satu jendela web browser.
Tujuh Karakteristik
Meskipun definisi Web 2.0 belum secara solid diformulasikan, terdapat tujuh
prinsip yang mendasari karakter Web 2.0. Karakter tersebut antara lain web
sebagai platform dimana menjadikan web sebagai tempat bekerja di manapun
Anda berada. Cukup dengan membuka web browser, Anda dapat mengerjakan
tugas mengetik dokumen, perhitungan keuangan, atau merancang presentasi
melalui aplikasi-aplikasi yang telah disediakan dan dapat dijalankan secara
langsung melalui internet.
Karakteristik berikutnya, adanya partisipasi dari pengguna dalam berkolaborasi
pengetahuan. Hal ini mengingatkan akan pemberian kepercayaan kepada
pengguna internet untuk dapat berpartisipasi dalam berbagi pengetahuan di
Wikipedia, sebuah ensiklopedia berbasis web yang disusun berdasarkan
masukan-masukan pengguna internet di seluruh dunia.
Karakteristik ketiga, data menjadi trademark-nya aplikasi, mengingatkan kita
pada slogan “Intel Inside” yang telah melambungkan nama prosesor Intel di
kalangan pengguna komputer. Trademark tersebut telah menjadi suatu garansi
kepercayaan dari pengguna akan kemampuan komputer yang akan ataupun
sudah dibelinya. Maksud yang sama juga diusung oleh karakteristik ketiga ini,
dimana penyuplai data akan memberikan trademark yang akan digunakan oleh
pemilik website untuk memberikan garansi kepercayaan kepada
pengunjungnya. Sebagai contoh adalah “Nevteq Onboard” untuk data peta
pada sistem navigasi GPS dan “Powered by Google” untuk dukungan Google
Maps pada peta dunia berbasis web.
Sedangkan karakteristik selanjutnya, web 2.0 sebagai akhir dari siklus
peluncuran produk software, mengilustrasikan setiap produsen software tidak
lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Karena web menjadi platform,
pengguna cukup datang ke website untuk menjalankan aplikasi yang ingin
mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di dalam software dapat
langsung dirasakan oleh pengguna. Software tidak lagi dijual sebagai produk
namun berupa layanan (service). Produsen yang memberikan pelayanan yang
cepat dan bagus, akan menjadi pilihan pengguna.
Karakteristik kelima, dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide
akan web service atau RSS. Ketersediaan RSS akan menciptakan kemudahan
untuk di-remix oleh website lain dengan menggunakan tampilannya masingmasing
dan dukungan pemrograman yang sederhana.
Karakteristik keenam, software tidak lagi terbatas pada perangkat tertentu.
Hal ini mempertegas posisi web sebagai platform dimana setiap perangkat
dapat mengaksesnya. Komputer tidak lagi menjadi satu-satunya perangkat yang
dapat menjalankan berbagai aplikasi di internet. Setiap aplikasi harus didesain
untuk dapat digunakan pada komputer pribadi, perangkat genggam seperti
ponsel dan PDA, ataupun server internet.
Sedangkan karakteristik terakhir, adanya kemajuan inovasi pada antar-muka
(interface) di sisi pengguna. Dukungan AJAX yang menggabungkan HTML, CSS,
Javascript, dan XML pada Yahoo!Mail Beta dan Gmail membuat pengguna
merasakan nilai lebih dari sekedar situs penyedia e-mail. Kombinasi media
komunikasi seperti Instant Messenger (IM) dan Voice over IP (VoIP) akan
semakin memperkuat karakter Web 2.0 di dalam situs tersebut.
Kunci Perbedaan
Menurut Wikipedia, yang menjadi kunci perbedaan dalam Web 2.0 dan Web 1.0
adalah keterbatasan pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet
untuk datang ke dalam website tersebut dan melihat satu persatu konten di
dalamnya. Sedangkan Web 2.0 memungkinkan pengguna internet dapat melihat
konten suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang
bersangkutan. Selain itu, kemampuan Web 2.0 dalam melakukan aktivitas drag
and drop, auto complete, chat, dan voice seperti layaknya aplikasi desktop,
bahkan berlaku seperti sistem operasi, dengan menggunakan dukungan AJAX
atau berbagai plug-in (API) yang ada di internet. Hal tersebut akan merubah
paradigma pengembang sofware dari distribusi produk menjadi distribusi
layanan. Sedangkan karakter lainnya, kolaborasi dan partisipasi pengguna, ikut
membantu memperkuat perbedaan pada Web 2.0.
Suatu website dapat saja memasukkan beberapa bahkan tujuh karakter Web
2.0 di dalam situs yang dibangunnya. Semakin banyak karakter yang masuk ke
dalam website tersebut, suatu situs akan mendekati Web 2.0. Yang terpenting
bukanlah klaim sebagai Web 2.0, namun mampukah dampak perkembangan
tersebut menjembatani pengguna internet dengan kepentingan perusahaan,
komunitas, atau Anda dengan menggunakan Web 2.0?
SUMBANGAN WEB 2.0 DALAM PEMBANGUNAN BLOG
Web 2.0 bukan sahaja jaringan yang merangkumi pelbagai makna kepada pengguna malah web 2.0 lebih menekankan pada sosial network atau jalinan sosial antara penggunanya seperti yang telah kita lihat selama ini dalam dunia Blog. Dengan adanya RSS maka telah adanya teknologi penyampai berita. Kepanjangan RSS : Really Simple Syndication) di dalam blog, informasi-informasi di dalam sebuah blog mungkin dapat diadaptasi, dikoleksi, serta dikongsi menjadi sebahagian daripada blog lain. Pengguna awam tidak hanya sekadar dapat membaca halaman web tetapi juga boleh memberi komen- komen dari sisi web yang terdapat RSS di dalam Blog dimana semua informasi Blog mungkin dapat diadaptasi, dikoleksi, dan di-share untuk menjadi bahagian dari Blog lainnya. Hal ini bermaksud web 2.0 merupakan satu ruang yang interaktif, dinamik dan fleksibel di mana pengguna boleh menyesuaikan kehendak dan idea mereka seiring dengan fungsi yang terdapat dalam web 2.0 untuk membangunkan blog seseorang.Keterbukaan dan pembebasan data salah satu daripada ciri penting Web 2.0. Melalui ciri interaktifnya pula, telah terbentuk suatu corak perhubungan sosial baharu dalam talian yang memberi peluang kepada para pengguna untuk berinteraksi bukan sahaja dengan penyedia bahan tetapi juga sesama pengguna bahan. Mereka boleh berkongsi maklumat dengan sangat banyak serta mempunyai kuasa untuk mentakrifkan semula bahan atau data mengikut pemahaman dan keselesaan mereka. Ini tercermin jelas melalui inter aktiviti yang wujud di blog-blog yang disediakan oleh Blogger, Wordpress, Typepad dan lain-lain.
Pendek kata, tidak kira istilah Web 2.0 ini hanya muncul sementara sebagai satu jarigan ataupun benar-benar suatu istilah yang berkesan, namun sebuah corak persembahan baru data dan bahan elektronik sememangnya berlaku dengan hebatnya di dunia maya. Pembaharuan dalam web 2.0 ini telah mencetuskan cara baru untuk manusia saling berhubungan dan berkongsi maklumat. Selain itu web 2.0 juga membolehkan pengguna menggunakan blog untuk menulis sesuatu perkara samaada berita, majlis,atau review produk- produk terbaru serta mencurahkan idea untuk berkarya dan bercerita. Perkembangan Web 2.0 merupakan inovasi dalam dunia web yang semakin hari kian mengalami perkembangan dari segi menghubungkan pengguna dan menyampaikan sesuatu maklumat.
Kemudahan berinteraksi antara pengguna dengan sistem merupakan tujuan dibangunnya teknologi Web 2.0. Oleh itu, jelaslah betapa pentingnya web 2.0 dalam pembangunan blog pengguna. Interaksi tersebut tentunya haruslah diimbangi dengan kecepatan untuk mengakses data, oleh kerana itulah diperlukan suatu bandwith yang cukup untuk loading data secara pantas. Dukungan AJAX yang menggabungkan HTML, CSS, Javascript, dan XML pada Yahoo!Mail Beta dan Gmail membuat pengguna merasakan nilai lebih dari sekadar penyediaan e-mail. Kombinasi antara media komunikasi seperti Instant Messenger (IM) dan Voice over IP (VoIP) akan semakin memperkuatkan karakter Web 2.0 dalam menyumbang kepada pembangunan sesebuah blog.
PERBEZAAN WEB 2.0 BERBANDING 1.0
Menurut Wikipedia, yang menjadi perbezaan antara Web 2.0 dan Web 1.0 adalah keterbatasan pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk mengunjungi ke dalam laman web tersebut dan melihat satu persatu kandungan di dalamnya. Sedangkan Web 2.0 memungkinkan pengguna internet dapat melihat kandungan suatu laman web tanpa harus berkunjung ke alamat utama aplikasi yang bersangkutan. Selain itu, kemampuan Web 2.0 dalam melakukan aktiviti drag and drop, auto complete, chat, dan voice seperti layaknya aplikasi desktop, bahkan berlaku seperti sistem operasi, dengan menggunakan dukungan AJAX atau pelbagai plug-in (API) yang ada di internet. Hal tersebut akan merubah paradigma perkembangan sofware dari distribusi produk menjadi distribusi layanan. Sedangkan karakter lain serta penglibatan pengguna dapat membantu memperkuatkan perbezaan antara web 2.0 dan 1.0.Istilah Web 2.0 pertama kali digemborkan oleh Tim O’Reilly dan dikembangkan sekitar tahun 2004. Dapat dikatakan bahawa Web 2.0 mampu menyediakan suatu layanan web yang berpusat kepada pengguna di mana pengguna dipermudahkan untuk menggunakan berbagai layanan aplikasi yang sedia ada. Sebagai contoh, dalam hal ‘user interface suatu tapak laman web’ yang menggunakan teknologi flex (aplikasi rich internet berbasis flash dari macromedia yang sekarang adobe flash), lazlo (platform aplikasi flash open source) atau menggunakan AJAX secara intensif seperti Gmail atau Google Map, maka tapak laman web tersebut boleh dikategorikan sebagai tapak bagi Web 2.0. Berbeza dengan Web 1.0 pula yang merupakan langkah awal dunia internet. Dengan teknologi ini, internet dapat digambarkan layaknya sebuah papan pengumuman raksasa yang menyediakan berbagai informasi dari berbagai penjuru dunia. Disini konsumen hanya diberikan hak untuk search and read (mencari dan membaca), sedangkan autoriti untuk menampilkan dan membuat perubahan konsep tetap dipegang oleh pemilik website sepenuhnya.
Sebenarnya Web 2.0 bukan merupakan teknologi baru, kerana sama dengan Web 1.0, Web 2.0 masih dibangunkan dengan menggunakan HyperText Markup Language ( HTML ).
Lalu apa kelebihan Web 2.0? Secara umum teknologi ini menekankan pada perubahan pandangan dalam penggunaan aplikasi Web, sebagai interaksi Sosial. Tidak seperti pendahulunya, Web 2.0 memungkinkan adanya komunikasi dua arah. Seorang pembaca dapat menayangkan kontennya sendiri atau memberikan tanggapan terhadap konten pengguna lain melalui aplikasi guestbook, comment, polling dsb. Dengan teknologi ini kehidupan sosial di dunia maya benar-benar terasa. Jaringan sosial seperti Friendster, MySpace, Facebook dan lainnya membuat internet semakin terasa hidup. Pengguna internet tidak hanya dapat mencari informasi, tetapi juga dapat mencari teman, bisnes mahupun pasangan hidup.
Selain itu, Perbezaan antara web 1.0 dan web 2.0 adalah dari segi kepenggunaannya, fungsi dan pemilikan pengguna. Hal ini bermaksud web 2.0 merupakan satu ruang yang interaktif, dinamik dan fleksibel di mana pengguna boleh menyesuaikan kehendak dan idea mereka.Antara lain perbezaan web 2.0 dan 1.0 adalah menerusi laman web terdahulu yang statik dengan ciri-ciri blog yang lebih terbuka serta mengalakkan penyertaan dan masukan pengguna. Begitu juga dengan Britannica Online dan Wikipedia; di mana kedua-duanya adalah ensiklopedia tetapi Britannica mempunyai kawalan editorial ketat dan berbayar, manakala Wikipedia mempunyai sistem editorial terbuka tetapi percuma. Perbezaan lain turut didapati pada web 1.0 dan web 2.0 adalah perisian Netscape dengan enjin carian Google, Akamai dengan BitTorrent, mp3.com dengan Napster, DoubleClick dengan Google Adsense, sistem taksonomi dengan folksonomi serta banyak lagi.
Berikut adalah bandingan antara Web 1.0 dengan Web 2.0 secara contoh: Web 1.0 Web 2.0-DoubleClick -Google AdSense-Ofoto –Flickr-Akamai –BitTorrent-mp3.com –Napster-Britannica Online –Wikipedia-Personal Websites –Blogging-evite -Upcoming.org dan EVDB-spekulasi nama domain-Optimasi Search Engine-page view -Cost per click-screen scraping -Web services
-publishing –Participation-content management system –Wikis-direktori (taksonomi) -Tagging(”folksonomy”)-stickiness -Syndication
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN WEB 2.0
Walaupun web 2.0 merupakan perkara baru dalam dunia internet namun kelebihan dan kelemahannya turut dipertikaikan. Kelebihan wee 2.0 jels dapat dilihat oleh kita melalui servisnya. Web 2.0 adalah servis yang sangat efektif.Ianya berbeza dengan media konvensional yang pada umumnya perlu berbelanja mahal. Web 2.0 merupakan media yang bersifat low budget dan kadar bayaran yang efisien. Web 2.0 mampu membuat jaringan sosial yang terus membesar serta saling berhubungan.
Pengkontrolan unik Web 2.0 menjadikan konteks Web 2.0 semakin kaya, seiring bertambahnya jumlah pengguna. Jika dulu pengguna website menjadi pembaca, dengan konsep Web 2.0 pengguna dapat menjadi pembaca dan penulis, termasuk juga mengontrolnya. Dengan kata lain, Web 2.0 merupakan contoh demokrasi “dari rakyat untuk rakyat.” Dalam hal ini terjalin kepercayaan antara penyedia Web 2.0 dan pengguna. Hal mengagumkan yang dihasilkan Web 2.0 adalah perkongsian pengguna tanpe mengenal identiti namun telah mampu bersama-sama memelihara perkembangan Web 2.0 dengan dasar kepercayaan para pengguna.
Kelebihan Web 2.0 adalah memanfaatkan kepandaian secara kolektif. Aktiviti yang dilakukan pengguna dalam membuat website berkembang secara organik seperti artikel-artikel yang terus bertambah setiap harinya pada Wikipedia atau website eBay yang menciptakan pasar dengan adanya pengguna yang berlaku sebagai pembeli dan penjual. Web 2.0 merupakan sebuah servis terintegrasi berbagai device, entah mobile/handheld device, PC, ataupun server internet. Dalam banyak hal, penggunaan dan pemanfaatan Web 2.0 dapat memberikan sokongan kemudahan yang mencukupi untuk beberapa hal seperti user interface, model programming, ataupun model bisnes. Web 2.0 bukan merupakan perkara baru dalam dunia internet khasnya pada era globalisasi kini. Hal ini adalah ekoran daripada kepantasan anjakan paradigma dan transformasi dunia global. Sebelum ini, masyarakat hanya menggunakan web untuk mendapatkan maklumat semata-mata. Namun dengan kewujudan web 2.0, komunikasi manusia dapat dijalankan secara dua hala selain menjadikan komunikasi begitu berkesan, pantas dan mudah. Perbezaan budaya, agama, bangsa, warna kulit dan negara bukan lagi menjadi ukuran dalam menjalinkan perhubungan meskipun hanya secara maya.
Walaupun terdapat banyak kelebihan web 2.0, namun kelemahannya juga turut dipertikaikan. Antara kelemahan web 2.0 dilihat menerusi pandangan sesetengah pihak yang mengatakan bahawa Web 2.0 lebih menekankan pada sosial network atau jalinan sosial antara penggunanya seperti yang telah kita lihat selama ini dalam dunia Blog. Dengan adanya RSS di dalam Blog, informasi-informasi di dalam sebuah Blog dimungkinkan dapat diadaptasi, dikoleksi, dan dikongsi menjadi sebahagian isi kepada blog yang lain. Terlepas dari itu semua, ternyata web 2.0 mempunyai kelemahan didalamnya yang memungkinkan seseorang dapat memporak-perandakan aplikasi web 2.0 tersebut.
CIRI_CIRI WEB 2.0
Secara umumnya, web 2.0 mempunyai beberapa ciri termasuk penyertaan pengguna, keterbukaan, kawalan pengguna dan identiti. Di antaranya ialah blog, jaringan sosial, imej yang percuma dan memuat naik video. Perkara-perkara ini akan membenarkan kandungan dicipta dengan mudah dan dapat dikongsikan dengan sesiapa sahaja. Manakala bagi aspek keterbukaan pula, web 2.0 tidak mempunyai sistem yang tertutup, ia tidak menghadkan peringkat lingkungan pada bahagian-bahagian tertentu sahaja. Sifat web 2.0 yang mesra pengguna, ia membolehkan pengguna mengawal semua kandungan yang mereka bina termasuk memilih identiti untuk berinteraksi di ruang maya dan rangkaian sosial yang lain. Namun untuk melayarinya, ia memerlukan pengesahan mengenai identity seseorang pengguna.
Ciri yang paling menonjol adalah adanya interakasi dua arah antara pemilik dan pengguna layanan. Pada Web 1.0 hanya mengutamakan kepentingan satu pihak, sedangkan pada generasi keduanya, user dapat ‘masuk’ ke dalam sistem untuk membentuk jaring sosial di internet. Ia membolehkan pengguna berkait antara satu sama lain. Platform yang boleh digunakan termasuklah MyBlogLog, untuk blogs, atau add-a-friend seperti pada Facebook, Friendster atau MySpace. Berbeza dengan link biasa, pengkaitan adalah interactive dan dalam contoh MyBlogLog, membolehkan pengguna mengisi maklumat peribadi dan melihat perkaitan atau pertalian diantara dia dan pengguna-pengguna lain. Ini berbeza dengan web 1.0 dimana pengguna hanya dapat melihat dan membaca sahaja artikel yang dipaparkan.
Tambahan lagi ianya mengandungi aplikasi web yang mempunyai ciri-ciri dan berfungsi seperti aplikasi pada komputer desktop. Boleh dijalankan terus melalui web browser dan tidak memerlukan install software pada PC. Contoh seperti aplikasi javascript, java applets, php dan yang sebagainya. Sekiranya membuka apa-apa website seperti YouTube, iTunes dan sebagainya, kita dapat melihat aplikasi tersebut berfungsi secara real-time dan User-generated content (interactivity) iaitu membolehkan pengunjung memberi pandangan, komen, menulis artikel dan sebagaimana seperti yang ada pada blog, forum, Facebook, Friendster, MySpace, Squidoo dan sebagainya. Jika dalam web 1.0, penggunjung hanya membaca artikel pada website, dalam web 2.0, penggunjung juga boleh menjadi subscriber dan contributor. Berikut adalah ciri- ciri lain yang menjelaskan tentang web 2.0. Antaranya:-
1.Ciri yang pertama adalah sebagai platform dimana menjadikan web sebagai tempat bekerja di manapun anda berada. Hanya dengan membuka web browser, Anda dapat mengerjakan tugas mengetik dokumen, kira-kira kewangan, atau merancang pembentangan melalui aplikasi-aplikasi yang telah disediakan dan dapat dijalankan secara langsung melalui internet.
2.Adanya penggabungan idea dari pengguna dalam berkolaborasi mengenaipengetahuan tertentu. Hal ini seolah-olah akan pemberian kepercayaan kepada pengguna internet untuk terlibat secara langsung dalam berkongsi pengetahuan di Wikipedia, sebuah ensiklopedia berasaskan web yang disusun berdasarkan memasukkan pengguna lain di internet.
3.Data-data menjadi tanda perdagangan aplikasi tersebut, mengingatkan kita padaslogan “Intel Inside” yang telah melambungkan nama prosesor Intel di kalanganpengguna komputer. Tanda perdagangan tersebut telah menjadi suatu ruangkepercayaan dari pengguna akan kemampuan komputer yang akan ataupun sudah dibelinya. Pembekal data akan memberikan tanda perdagangan yang akan digunakan oleh pemilik laman web untuk memberikan ruang kepercayaan kepada pengunjungnya. Sebagai contoh adalah “Nevteq Onboard” untuk data peta pada sistem navigasi GPS dan “Powered by Google” untuk disokong oleh Google Maps.
4. Web 2.0 sebagai akhir dari siklus peluncuran produk software, mengilustrasikan setiap produsen software tidak lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Hal ini demikian kerana web menjadi platform, pengguna akan mengakses laman web untuk menjalankan aplikasi yang ingin mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di dalam software dapat dirasakan oleh pengguna secara langsung. Software tidak lagi dijual sebagai produk namun berupa layanan (service). Produsen yang memberikan pelayanan yang cepat dan menjadi pilihan pengguna.
5. Sokongan pada pemprograman yang sederhana dan idea akan ‘web service’ atau RSS. Kemudahan RSS yang tersedia akan menciptakan kemudahan untuk digabungkan oleh website lain dengan menggunakan tampilannya masing-masing.6. Software tidak lagi terbatas pada perangkat tertentu. Hal ini menguatkan lagi kedudukan sesebuah laman web sebagai platform dimana setiap peranti dapat mengaksesnya. Komputer tidak lagi menjadi satu-satunya peralatan yang dapat menjalankan berbagai aplikasi di internet. Setiap aplikasi harus didesign untuk dapat digunakan pada komputer peribadi, telefon bimbit seperti PDA serta serve internet.7. Kemajuan inovasi pada antara-muka (interface) di sisi pengguna. Sokongan AJAX yang menggabungkan HTML, CSS, Javascript, dan XML pada Yahoo!Mail Beta dan Gmail membuat pengguna merasakan nilai lebih dari sekadar tapak penyedia e-mail. Kombinasi media komunikasi seperti Instant Messenger (IM) dan Voice over IP (VoIP) akan semakin memperkuat karakter Web 2.0 dalam sesuatu aplikasi.
sumber :
http://ridwansanjaya.blogspot.com/2006/07/web-20-gelombang-baru-di-dunia.html)
http://www.jpa.gov.my/docs/pelbagai/2009/MyMeeting.pdf
http://www.scribd.com/doc/300024/What-is-web-20
rujukan dari:http://www.akakum.ac.id/node/28http://www.depton.go.id/pusdatin/adminhttp://www.hasbullah.pit.my/web 2.0.htmlhttp://www.kamusilmiah/com/apa http://www.google.com.my/search
http://www.scribd.com/doc/3059702/Makalah-Ensiklopedia-Nusantara-EII2008-edisi-4-halaman-Igel-Zibriel
Monday, January 25, 2010
Some examples of features considered to be part of Web 2.0 are listed below:
- Blogs - also known as Web logs, these allow users to post thoughts and updates about their life on the Web.
- Wikis - sites like Wikipedia and others enable users from around the world to add and update online content.
- Social networking - sites like Facebook and MySpace allow users to build and customize their own profile sand communicate with friends.
- Web applications - a broad range of new applications make it possible for users to run programs directly in a Web browser.
Web 2.0 technologies provide a level user interaction that was not available before. Websites have become much more dynamic and interconnected, producing "online communities" and making it even easier to share information on the Web. Because most Web 2.0 features are offered as free services, sites like Wikipedia and Facebook have grown at amazingly fast rates. As the sites continue to grow, more features are added, building off the technologies in place. So, while Web 2.0 may be a static label given to the new era of the Web, the actual technology continues to evolve and change.
Blog |
Because of the simplicity of creating a blog, many people (often young kids and adults) have found a new presence on the Web. Instead of writing confidential entries in a book that no one is supposed to see, people now can share their personal feelings and experiences with thousands of people around the world. Blogs are typically updated daily, monthly, or anywhere in between. "Blog" may also be used as a verb, as in "Wow, Matt sure blogged a lot last week."
Social Networking |
Social networking websites allow users to be part of a virtual community. The two most popular sites are currently Facebook and MySpace. These websites provide users with simple tools to create a custom profile with text and pictures. A typical profile includes basic information about the user, at least one photo, and possibly a blog or other comments published by the user. Advanced profiles may include videos, photo albums, online applications (in Facebook), or custom layouts (in MySpace). After creating a profile, users can add friends, send messages to other users, and leave comments directly on friends' profiles. These features provide the building blocks for creating online communities.
Thanks to social networking websites, users can share their lives with other people without needing to develop and publish their own home pages. These websites also provide an important linking element between users that allows friends to communicate directly with each other. Because people often have friends from different places and different times in their lives, social networking sites provide an opportunity to keep in touch with old friends and to meet new people as well. Of course, this means that people you don't know may also be able to view your profile page. Therefore, if you join a social networking website, it is a good idea to review the privacy settings for your account. And more importantly, remember to always use discretion in what you publish on your profile.
Monday, January 18, 2010
not like I believe only the long hair ...
thanks to the appreciation of the long hair .....
I do not if I do not know that hair I pnjang hahaah the matric card I do not like hanging mmg .... hahaha ...
like winning awards, but I do like the rules be suspended medel dah ......
saman-menyaman
mcm x caye jer rmbut aku panjang...
terima kasih kepada yang menghargai rambut ku yang panjang.....
lau x aku xtau yang rambut aku pnjang hahaah
pasal kad matrik aku mmg xsuka gantung....
dh gaya mcm menang anugerah...
hahaha
tp nk buat macam mana dh peraturan kena gantung medel......
Monday, January 11, 2010
Saturday, September 5, 2009
OIL PAINTING TUTORIAL
A Painting Demonstration in Oil on a 14" x 20" panel. 1983
Step One
I prepared a hardboard quarter inch panel by applying at least six coats of acrylic gesso with a brush. After letting it dry for a week, I wet sanded the surface until it was flawlessly smooth. I toned the panel with raw umber oil paint to which I added a bit of alkyd medium and a little turpentine. I rubbed the surface down with a rag until the surface was a medium light value. I let it dry a few days. I started to paint directly, without any preliminary drawing. I concentrated on the central figure.
Step Two
The little figure was less than six inches high. I had so much fun with it that I finished it first. I used both hogs bristle brushes and sable brushes in this painting. My best sable was either a Winsor & Newton or a Daniel Smith number four. A new kolinsky sable is a wonderful tool, but in spite of careful cleaning they begin to lose their quality in a week or two. As painting medium I used linseed oil that I thickened with lead in the sun out behind my warehouse studio. The paint worked wonderfully well.
Step Three
This painting was inspired by a visit to the Alaska panhandle. I called it Elfin Cove after the fishing village on Chichagof Island. It actually looks nothing like Elfin Cove except for the typical boardwalk. By this stage I'd laid in just about everything. I continued to have a lovely time with the wood textures. The smooth panel made it easy to create visual texture.
Step Four
In Sitka, I'd seen a building with a window boarded up on the inside, the glass still in place. I included it. The pots came from my own garden. The "VE" is the end of a sign that reads "Elfin Cove". If I'd had more panel, I could have included more letters.
Step Five
I have lots of prop dresses for my models. I got this one in Mexico. I never saw anybody in Alaska wear anything like this. I painted this work in 1983. My eyes were much better then. To paint a figure this size now (about 5 and a half inches), I have to wear close-up glasses as thick as the bottom of old coke bottles.
Step Six
The last thing I did was work on the roof. I saw some wonderfully mossy green roofs in Alaska and I worked on these shingles with loving care. I felt the painting looked too dry for Alaska. Had I painted it on location rather than in the studio, it might have looked wetter and cooler.